Namun, apakah IKN akan menjadi kota idaman seperti yang didamba-dambakan ataukah menjadi megaproyek lainnya yang membuat negara merugi? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Ibu kota baru: Pemerintah klaim dapat dukungan warga lokal, petani adat sebut ‘yang diundang hanya elite’
Keterangan gambar, Mengelola penginapan adalah hal baru bagi Budi yang dulunya bekerja di pertambangan
Regardless of whether IKN gets to be a flourishing new hub or simply a highly-priced ghost city will rely on mindful organizing, execution, plus the ongoing dedication of each the government and personal sector stakeholders.
The federal government is considered dealing with stakeholders to establish solutions that take into account social impacts, making sure land in IKN is “cleanse and apparent” in advance of issuing Proper to employ Certificates.
Syamsyiah, istrinya, bercerita bahwa air dari sungai di belakang rumah mereka itu dulunya bahkan menjadi sumber air minum mereka.
“Saya sampaikan ini adalah kesempatan pertama dan kesempatan emas yang tidak akan terulang lagi,” ia menambahkan.
Tak seperti sebagian tetangganya yang terpaksa menjauh dari IKN demi tanah yang lebih murah, Budi dan istrinya masih punya tanah yang jaraknya hanya sekitar empat kilometer dari rumah lama mereka.
Tetapi selain di kawasan istana, pembangunan IKN masih jauh dari rampung. Jalan IKN di depan rusun para ASN pun masih tanah bergelombang.
The relocation with the IKN Nusantara is not merely a transfer of the middle of government however it is to be a kind of equitable distribution of development and also the national economic climate.
Ini untuk memberikan keamanan dan keberlanjutan proyek dan memastikan kelanjutannya setelah Joko Widodo tidak lagi di kursi kepresidenan.[28]
Skandal kuliner non-halal di Solo – 'Kita enggak tahu kalau pakai minyak babi, kita sangat kecewa'
Di atas kertas, tujuan pembangunan IKN memang terdengar serba suitable dan pesan itulah yang ingin disampaikan oleh pemerintah lewat perhelatan 17 IKN Agustus.
Menyusul pelantikan Bambang Susantono sebagai kepala otorita, provinsi di seluruh negeri secara seremonial mengirim sebidang tanah IKN dan air dari situs bersejarah atau budaya yang signifikan di provinsi masing-masing untuk menjadi bagian dari landasan dan sendi ibu kota baru untuk peletakan batu pertama.[31]